Penulis:
Indi
Ukuran: 11 x
18 cm
Penerbit:
Homerian Pustaka
tahun : 2009
Hal:145 + v
Sinopsis :
Buku ini
berisi coretan-coretan dari seorang gadis bernama Indi. Indi terlahir sebagai
gadis yang “special” karena mengalami cacat tulang belakang. Untuk bisa berdiri
tegak, maka dokter pun memasang penyangga di punggungnya sampai sebatas leher.
Hal tersebut yang membuat seorang Indi menjadi pribadi yang pasif.
Di suatu
hari saat berkunjung di rumah pamannya, Indi bertemu dengan seorang pria yang
bernama Mika. Mika pada awalnya terlihat seperti pria-pria muda yang pada
umumnya. Tapi setelah pertemuan-pertemuan berikutnya, Indi merasa bahwa Mika
bukan pria biasa, tapi pria yang “luar biasa”. Mika yang menderita penyakit
AIDS, memiliki motivasi yang hebat untuk tetap hidup dan mampu mengalirkannya
pada orang lain termasuk, Indi. Tanpa pamrih, motivator yang baik, dan penuh
keajaiban membuat seorang Indi akhirnya jatuh cinta pada Mika.
“Mika
ajarkan aku tentang cinta tanpa syarat
Cinta tidak
perlu berbalas. Tidak perlu pamrih.
Kalian mau
tahu buktinya??
Mika selalu
bilang. Dia sayang sekali sama aku.
Tapi Mika
tidak pernah tanya, aku sayang dia atau tidak
(Tanpa
Syarat, hal:65)
Hari demi
hari dilalui oleh mereka berdua, sampai pada suatu cerita Mika harus pergi
karena Kematian. Kemudian, terciptalah coretan-coretan yang dituliskan oleh
Indi sebagai wujud pergolakan hati dan pikirannya mengenai arti kehilangan
terhadap seseorang Mika.
Indi dengan
polosnya bercerita kepada Tuhan betapa Ia membutuhkan Mika. Bukan hanya sebagai
status seorang kekasih, melainkan sebagai orang yang mampu memotivasinya untuk
tetap maju.
Tuhan itu
hebat.
Tuhan bisa
lakukan apa saja.
Tuhan miliki
Mika
Tuhan juga
miliki yang lainnya.
Semuanya….
Tapi aku
tidak hebat..
Aku bahkan
tidak bisa berlari…
Aku hanya
miliki sedikit…
Hanya Mika..
Apakah Tuhan
tahu??
Aku lebih
membutuhkan Mika daripada Tuhan..
Apakah Tuhan
tahu??
(Apakah
Tuhan tahu, 107-108)
Tapi, hidup
adalah untuk terus dilanjutkan, bukan untuk diratapi. Karena hidup hanya sekali
dan suatu saat akan bertemu dengan kematian. Indi pun tetap berjuang demi
kesembuhannya tanpa melupakan Mika. Pahlawannya. Bahkan di akhir cerita, Indi
masih menyimpan nama Mika di sudut hatinya yang lain meskipun telah ada seorang
pria yang telah menempati hatinya di sudut lain.
Anda bisa
mencintai laki-laki lain, tanpa harus “mengabaikan” seseorang..
Karena Anda
masih memiliki ruang yang luas di hati untuk mencintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar